SEMARAK KARTINI 2017 "Perempuan Berkarya"
Kemarin, Jumat 21/04/ 2017
diperingati sebagai Hari Kartini. Universitas PGRI Semarang menjadi salah satu
bagian yang turut serta meramaikan peringatan hari bersejarah bagi masyarakat
Indonesia ini, terutama para kaum wanita yang nasibnya telah diperjuangkan oleh
Ibu Kartini hingga dapat berdiri sejajar dengan kaum pria seperti saat ini. Bertempat
di Balairung Universitas PGRI Semarang, perhelatan dimulai pada pukul 09.00
hingga 12.00 WIB. Dengan mengangkat tema “Semarak
Kartini 2017 Perempuan Berkarya”, peringatan ini diikuti oleh seluruh
mahasiswa dan dosen Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni.
Para hadirin tampil apik dengan pakaian
adat kebaya dan lurik, menambah kemeriahan suasana perayaan yang merupakan
program tahunan ini. Acara yang diadakan oleh BEM Fakultas Pendidikan Bahasa
dan Seni ini dimulai dengan beberapa penampilan dari band Hima PBSI dan demo
dari beberapa sponsor acara mulai dari Natasha
Skin Care hingga Mustika Ratu. Setelah
demo selesai, acara inti dimulai dengan pembukaan oleh Ketua Panitia acara dan
Rektor Universitas PGRI Semarang Dr. Muhdi S.H., M.Hum. Dalam pidato singkatnya
beliau menyampaikan bahwa pada saat ini wanita Indonesia telah mampu berdiri
sejajar dengan pria. Kemudian dilanjutkan
dengan pidato singkat pula oleh Wakil Walikota Semarang, Ibu Hevearti Gunaryanti
R. yang merupakan sosok insipratif wanita karena beliau menjadi Wakil Walikota
Wanita pertama di Semarang sejak berdirinya Ibu kota Jawa Tengah ini. Melalui pidatonya
beliau menyampaikan bahwa beliau telat karena terlebih dahulu mengunjungi Rutan
yang dihuni oleh wanita. Beliau prihatin dengan keadaan tersebut, ditambah lagi
sebagian besar penghuninya merupakan para remaja yang terjerumus ke dalam
narkoba. Meskipun begitu, beliau tidak terlalu kecewa karena meskipun para
narapidana berada diruang terbatas dan tak lagi bisa berinteraksi dengan dunia
luar, mereka mampu berkreasi dan menciptakan kerajinan tangan yang bermanfaat. Hal ini dapat menjadi contoh sekaligus
inspirasi bagi para wanita bahwa keterbatasan tak dapat dijadikan sebagai
alasan untuk terus berjuang mensejahterakan diri.
Setelah pidato pembukaan selesai,
acara dilanjutkan dengan Pemilihan Putri Kartini 2017. Pemilihan Putri Kartini
memang diselenggarakan hampir setiap tahun, bebarengan dengan peringatan hari Kartini.
21 mahasiswi yang hadir dari berbagai
Progdi di Fakultas Pendidikan dan Seni dikerucutkan menjadi 10 besar hingga terpilihlah
5 besarnya. Di sela-sela pemilihan, diadakan Talk Show dengan menghadirkan 3
pembicara tokoh wanita inspiratif yaitu Wakil Walikota Semarang tadi Ibu
Hevearti Gunaryanti R., Puteri Indonesia Favorite Jawa Tengah tahun 2017, dan
ibu rumah tangga sekaligus aktivis kesejahteraan wanita Ibu Diah Pranitasari.
Talk Show yang terbilang singkat ini
mampu menyita perhatian dari para hadirin. Dipandu oleh Santi Rosmalia yang merupakan
penyiar dari UP Radio, masing-masing narasumber menjawab pertanyaan serta
memberikan motivasi yang berarti sekali bagi para hadirin terutama mahasiswa
Universitas PGRI Semarang. Saat ditanya siapa sosok paling penting dibalik
kesuksesan Ibu Wakil Walikota, beliau denga tegas menyatakan bahwa Ibunya
merupakan sosok terpenting. Meskipun ada Ayah, Ibu beliau dianggap sebagai
sosok yang terus memotivasinya sekaligus memberikan dorongan kuat hingga beliau
bisa berada pada titik kesuksesannya kini. Tak hanya itu, beliau juga menyebut
bahwa keluarga juga mengambil bagian yang besar terhadap keberadaan dirinya
saat ini.seperti yang disampaikan saat pembukaan acara tadi, beliau kembali
menegaskan bahwa sebagai penerus Kartini masa kini kita harus selalu menjadi
wanita inspiratif yang mampu menjalankan perannya masing-masing dengan baik,
entah sebagai Ibu atau istri, Dirut BUMD/BUMN, maupun sebagai Wakil Walikota. Kemudian
beralih ke Ibu Rumah Tangga sekaligus aktivis yang peduli terhadap nasib Ibu
hamil dan menyusui, Ibu Diah Pranitasari. Beliau megatakan qutes yang sangat
inspiratif, yaitu Growing Pain. Hidup
memang selalu memiliki tantangan diperjalanannya, namun lewat tantangan maupun
luka yang pernah dirasakan janganlah dijadikan alasan agar kita menyerah
melainkan jadikan hal tersebut sebagai motivasi dan kekuatan untuk tumbuh dan
berkembang. Wanita inpsiratif terakhir yang diajak berbagi cerita adalah
Megawati Prabowo, Puteri Indonesia Favorit Jawa Tengah tahun 2017. Gadis cantik
berusia 22 tahun ini telah menjadi inspirasi bagi perempuan lainnya. Di usianya
yang terbilang sangat muda ini, ia mampu
menorehkan prestasi yang membanggakan. Dalam ceritanya, ia menyampaikan bahwa
untuk dapat sampai ke posisi yang sekarang ini ia telah melalui banyak hal
sekaligus usaha yang keras. Ibu yang senantiasa mendampinginya menjadi sosok
yang penting dalam perjalanan kariernya. Belajar menjadi public speaking yang baik dan mengutamakan brain, beauty and behavior menjadi hal yang mutlak baginya. Ia juga
ingin menyampaikan bahwa manajemen waktu merupakan hal yang penting agar karir
dan kuliahnya dapat berjalan beriringan. Tak Show ditutup dengan
penandatanganan Buletin oleh Rektor Universitas PGRI Semarang dan Wakil
Walikota Semarang.
Selanjutnya acara dilanjutkan dengan
pemilihan 3 besar Putri Kartini, dengan predikat masing-masing Putri
Persahabatan, Putri Favorit dan yang pasti sudah ditungg-tunggu yaitu Putri Kartini
2017. Para pendukung dari masing-masing calon begitu bersemangat dan antusias
sekaligus penasaran tentang siapa yang akan menjadi the next Putri Kartini tahun 2017. Selang beberapa waktu,
terpilihkan ketiga pemenang dari Putri Kartini 2017.
Terpilihnya pemenang Putri Kartini
2017 menjadi puncak sekaligus penghujung acara hari itu. Peringatan Hari
Kartini ini menginspirasi banyak wanita untuk lebih peduli lagi terhadap nasib
dirinya dan wanita lain yang masih perlu diperjuangkan lagi.
Komentar
Posting Komentar