KONTROVERSI PENGGUNAAN GAWAI DI MASYARAKAT


            Perkembangan teknologi dan ilmu komunikasi yang semakin pesat menyebabkan banyak sekali perubahan yang terjadi di kalangan masyarakat Indonesia, salah satunya yaitu penggunaan gadget atau gawai oleh para remaja. Sebenarnya tidak hanya di kalangan remaja, baik anak-anak atau orang tuapun juga sangat populer dengan penggunaan gawai ini. Hal ini memunculkan berbagai macam argumen baik pro maupun kontra.
Ada yang beranggapan bahwa, penggunaan gawai dinilai dapat merusak kebudayaan masyarakat Indonesia, dimana kebanyakan pengguna gawai berubah pola pikirnya kearah kebarat-baratan sehingga mereka mulai melupakan sejarah dan perilaku asli dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Contoh kecil saja, zaman sekarang ketika teman-teman berkumpul seharusnya mereka bertegur sapa dan mengobrol namun saat ini yang dilakukan oleh mereka justru hanya duduk dan memainkan gawai masing-masing. Selain itu, hal apapun dinilai mudah hanya dengan menggunakan fitur sosial media di gawai, ketika ingin meminta maaf atau bersilaturahmi dengan kerabat, teman, tetangga ataupun kenalan lainnya, mereka cenderung memanfaatkan fitur aplikasi sosial media dengan mode broadcast sehingga dianggap kurang menghargai antara masing-masing orang.
Bagi remaja, gawai menyebabkan mereka kecanduan bahkan ketergantungan sehingga mereka harus selalu membawa hp kemanapun mereka pergi. Hal buruk yang muncul dari penggunaan gawai oleh remaja sangatlah banyak, beberapa yaitu gawai dapat menyebabkan mereka lupa waktu sehingga menjadikan mereka malas dalam melakukan berbagai kegiatan. Selain itu penggunaan gawai yang terus-terusan akan menyebabkan berbagai gangguan pada mata akibat dari cahaya yang dipancarkan oleh gawai tersebut.
Pelajar juga tidak dapat terlepas dari penggunaan gawai. Fitur lengkap lagi canggih menjadi alasan mereka menggunakan gawai ini. Namun, sepertinya tidak semua pelajar mampun memanfaatkan gawai dengan baik. Banyak sekali tindak penyelewengan yang dilakukan oleh pelajar ketika menggunakan gawai. Ada yang malah menggunakan gawai untuk SMSan atau chattingan saat proses belajar, yang seharusnya digunakan untuk mencari materi sebagai bahan belajar. Hal ini sangat merugikan siswa, karena siswa akan kurang paham tentang pelajaran yang sedang di bahas. Munculnya film atau gambar porno di sekolah juga tidak lepas dari dampak negatif penggunaan gawai ini.
Namun, adapula yang berpendapat bahwa gawai sangat bermanfaat di masyarakat. Sebagian remaja siswa menilai bahwa gawai mampu membantu dan mempermudah saat proses belajar berlangsung dimana mereka bisa mencari berbagai referensi mengenai pelajaran melalui aplikasi pencari yang merupakan salah satu fitur utama dari gawai itu sendiri. Hal ini dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kualitas pendidikan di Indonesia. Bukan hanya itu, gawai juga dapat memberikan hiburan tersendiri bagi remaja yang sudah bosan berkutik dengan ppelajaran di sekolah karena fitur-fiturnya yang dianggap menarik dan asik untuk dimainkan.
            Penggunaan gawai juga bermanfaat agar masyarakat Indonesia tidak gaptek alias gagap iptek, hal ini penting untuk menghadapi era globalisasi yang berkembang sangat pesat. Gawai juga dapat memperpendek jarak dan waktu karena penggunaannya yang memudahkan kita untuk dapat berkomunikasi dengan siapapun dimanapun dan kapanpun.
Hal ini menunjukan bahwa adanya gawai atau gadget sangat berpengaruh bagi masyarakat Indonesia. Kita harus menghadapinya dengan kritis dan tepat agar tidak merugikan diri kita sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENELAAH UNSUR INSTRINSIK NOVEL BURUNG-BURUNG MANYAR

IMAN, ILMU DAN AMAL

BAHASA INDONESIA: TEKS PUISI