Pendapat Tentang Kiriman di Blog Bapak Setia Naka Andrian

Tanggapan 1            :
Dalam “Ikhtiar Pemerataan Label Sekolah (Koran Wawasan, 7 Oktober 2015”
           
Selepas membaca tulisan yang ada di blog Bapak Setia Naka Andrian berjudul Ikhtiar Pemerataan Label Sekolah yang juga dimuat dalam koran Wawasan pada tanggal 7 Oktober 2015, saya ingin berpendapat bahwa apa yang Bapak sampaikan memang benar adanya karena menurut saya pada hakikatnya sekolah favorit itu tidak hanya dilihat dari letak sekolah tersebut, di kota maupun di desa saya pikir sama saja. Tidak semua siswa yang belajar di sekolah kota bisa pandai dan berprestasi, begitu pula sebaliknya anak yang bersekolah di desa atau di pelosok sekalipun belum tentu tidak berpestrasi. Sebuah sekolah dapat dikatakan sekolah favorit apabila siswa-siswi didikan sekolah tersebut bisa dengan mudah mengikuti proses belajar mengajar. Selain itu, mereka juga memiliki prestasi dalam proses akademik maupun nonakademik. Semua bergantung pada peserta didik dan pendidik, sistem pembelajaran serta menghasilkan alumni-alumni yang berkualitas.


Tanggapan 2            :
Dalam Puisi berjudul  “Televisi yang Membesi”

Setelah membaca puisi berjudul “Televisi yang Membesi” yang di posting oleh Bapak Setiana Naka Andrian dalam blog pribadi miliknya (setianaka.blogspot.com), saya sependapat dengan apa yang Bapak sampaikan dalam postingan tersebut bahwasannya memang benar televisi memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat. Hanya dengan menonton telenovela, sinetron dan tayangan-tayangan sejenisnya banyak orang tersugesti dan ikut melakukan hal-hal yang di tampilkan dalam tayangan tersebut. Contoh kecil saja seperti gaya pacaran dan cara berpakaian anak remaja dalam tayangan televisi kini telah ditiru oleh para remaja masa kini di dunia nyata. Bak artis dalam ftv mereka berpakaian dan bergaya seperti apa yang mereka lihat, sedangkan apa yang ditayangkan di televisi cenderung memberikan pengaruh yang negatif. Gaya pacaran yang terlalu intim justru memperburuk budaya masyarakat Indonesia masa kini, begitu pula dengan gaya pakaian yang kurang sopan . Intinya, tayangan televisi seperti telenovela, ftv dan sinetron cukup mempengaruhi eksistensi nilai-nilai kesopanan dan kesusilaan para penikmat tayangannya.



Tanggapan 3            :
Dalam Puisi berjudul “Akhir Bahagia”

Awalnya saya kesulitan memahami apa yang dimaksud dalam puisi ini, namun setelah membaca-baca dengan saksama akhirnya saya mampu memahami apa yang di maksud penulis (Bapak Setia Naka Andrian). Puisi yang di unggah pada Januari 2015 ini menampilkan pemilihan diksi yang menarik. Meski terlihat sederhana namun puisi ini sangat indah.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENELAAH UNSUR INSTRINSIK NOVEL BURUNG-BURUNG MANYAR

IMAN, ILMU DAN AMAL

BAHASA INDONESIA: TEKS PUISI