Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2016

IMAN, ILMU DAN AMAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Islam sebagai agama tidak hanya memuat seperangkat konsep–konsep ideal (ilmu). Tetapi juga memuat seperangkat amal praktek untuk diaktualisasikan (diterapkan) dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Oleh karena itu, iman yang merupakan bagian integral dari ajaran islam pengertiannya harus secara menyeluruh (komprehensif) dan terpadu.Itulah tiga hal yang harus senantiasa dijadikan prinsip dalam hidup kita.Hidup manusia tidak akan sempurna apabila salah satu dari iman, ilmu dan amal tidak dimiliki, di asah, dan diperbaiki.Keyakinan kalau tidak ada amal perbuatan, tidak ada artinya begitu juga ilmuyang tidak melahirkan amal umat shaleh dalam kehidupan tidak ada artinya. 1.2   Rumusan Masalah 1.      Apakah definisi atau pengertian Ilmu, Iman dan Amal menurut bahasa dan istilah? 2.      Bagaimanakah hubungan antara Iman, Ilmu, dan Amal? 1 . 3   Tujua...

Analisis Mengenai Novel “SITTI Nur Baja”

            Novel ini merupakan sebuah hikayat yang menceritakan kasih tak sampai yang dialami oeh anak Padang bernama Samsulbahri dan Sitti Nurbaya. Sebuah novel karangan Marah Rusli yang menjadi karya fenomenal di masanya hingga sekarang. Di balik kesuksesannya ini, ternyata Marah Rusli mengalami fase yang serupa meskipun tak sama. Mungkin tidak tertuliskan dalam sejarah hidupnya tetapi pada masa itu ternyata Marah Rusli diketahui di paksa oleh orang tuanya untuk kawin dengan seseorang yang tidak dicintainya sehingga terciptalah sebuah karya fenomenal yang juga mengisahkan tentang kawin paksa ini. Bisa dianggap bahwa novel karangannya ini sebenenarnya adalah curahan hatinya sendiri akibat kekecewaannya terhadap keputusan kedua orang tuanya yang memaksanya untuk kawin paksa kala itu. Meskipun muncul berbagai macam konflik dalam novel ini, saya pikir novel ini mengangkat tema tentang Sitti Nurbaya yang terpaksa menikah karena...

INTERFERENSI DAN INTEGRASI

A.     INTERFERENSI Abdul Chaer dan Leonie Agustina dalam bukunya Sosiolinguistik Perkenalan Awal (2010) menyampaikan bahwa istilah Intereferensi pertama kali digunakan oleh Weinreich (1953) untuk menyebut adanya perubahan sistem suatu bahasa sehubungan dengan adanya persentuhan bahasa tersebut dengan unsur-unsur bahasa lain yang dilakukan oleh penutur yang bilingual. Dalam buku tersebut juga dikatakan bahwa Nababan (1984) juga menyebutkan Interefensi disebut juga pengacuauan. Namun Hartaman dan Stork (1972:115) tidak menyebutnya pengacauan atau kekacauan, melainkan kekeliruan, yang terjadi sebagai akibat terbawanya kebiasaan-kebiasaan ujaran bahasa ibu atau dialek ke dalam bahasa atau dialek kedua. Kalau dilacak penyebab terjadinya interferensi ini adalah terpulang pada kemampuan si penutur dalam menggunakan bahasa tertentu sehingga di dipengaruhi oleh bahasa lain. Biasanya intereferensi ini terjadi dalam bahasa kedua (B2), dan yang berintereferensi kedala...